Rencana Tindakan Keperawatan Myasthenia Gravis

Rencana Tindakan Keperawatan Myasthenia Gravis


Myasthenia Gravis

Myasthenia gravis adalah gangguan autoimun. Secara autoimun berarti bahwa tubuh sedang menyerang dirinya sendiri. Gangguan ini ditandai oleh kelelahan dan kelemahan umum dari salah satu otot yang berada di bawah kendali sukarela. Penyakit ini menyerang sistem saraf perifer (PNS), yang berada di luar otak dan sumsum tulang belakang. Ia dapat muncul pada usia berapa pun, tetapi terlihat lebih pada wanita di atas 40 tahun dan pria di atas 60 tahun.

Myasthenia gravis menyebabkan gangguan transmisi normal antara saraf dan otot. Meskipun tidak ada obat untuk myasthenia gravis, ada perawatan yang tersedia untuk mengurangi tanda dan gejala.

Tanda dan gejala:


  1. Mata terkulai (ptosis), satu atau keduanya
  2. Penglihatan ganda (diplopia)
  3. Ubah dalam berbicara
  4. Kesulitan dengan mengunyah atau menelan
  5. Kesulitan memegang kepala menyebabkan kelemahan pada leher

Diagnosis Keperawatan:

1.    Pola Pernafasan yang tidak efektif berhubungan dengan kelemahan neuromuskular otot pernapasan dan tenggorokan.

Hasil yang diinginkan:
  • Pasien akan mempertahankan saturasi oksigen> 92% dan tingkat pernapasan 12-20 dengan ADL.

Intervensi Keperawatan dan Rasional

Kaji tanda-tanda intoleransi aktivitas. Minta klien untuk menilai pengerahan tenaga yang dirasakan.
  • Rasional : Dyspnea saat aktivitas, palpitasi, sakit kepala, atau pusing atau kondisi pasien meningkat, semua tanda-tanda intoleransi aktivitas dan penurunan oksigenasi jaringan.
Pantau pulse oximetry dan laporkan saturasi
  • Rasional : O2 <92%. O2 dari <92% menunjukkan kebutuhan untuk menambah oksigen.
Pantau pasien pulse oximetry setiap 4-6 jam.
  • Rasional : Saturasi O2 kurang dari 92% dapat mendeteksi hipoksia dan memberi sinyal akan kebutuhan oksigen tambahan.
Dorong latihan pernapasan dalam dan berikan oksigen jika diindikasikan
  • Rasional : Meningkatkan pengiriman oksigen ke tubuh.


2.     Risiko Aspirasi berhubungan dengan kesulitan menelan

 Hasil yang diinginkan:
  • Klien dapat menelan secara mandiri tanpa tersedak. Mampu mempertahankan jalan napas paten.


3.     Defisit Perawatan Diri terkait dengan kelemahan otot, kelelahan umum.

Hasil yang diinginkan:
  • Pasien dapat melakukan aktivitas perawatan mandiri dan mampu menunjukkan kemampuan untuk menggunakan perangkat adaptif untuk penyelesaian pada ADL.

Intervensi Keperawatan dan  Rasional

Amati kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Rasional : Ini akan menunjukkan tantangan kinerja dan tingkat dimana pasien membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan ADL.
Berikan waktu yang cukup untuk kinerja tugas. Jangan terburu-buru bersabar. Libatkan keluarga dan orang-orang penting lainnya dalam kegiatan perawatan. Amati kegiatan untuk memastikan pasien dapat melakukannya dengan aman tanpa bantuan.
  • Rasional : Membiarkan waktu yang cukup mempertahankan energi pasien dan meningkatkan toleransi aktivitas.

Diagnosis keperawatan lainnya:

Sumber : Perawat Indonesia

Demikianlah artikel Rencana Tindakan Keperawatan Myasthenia Gravis kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua, dan sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rencana Tindakan Keperawatan Myasthenia Gravis"

Posting Komentar